Siapa pun dapat mengalami tinnitus, beberapa populasi memiliki risiko paparan yang lebih tinggi karena usia, bahaya pekerjaan, dan kegiatan rekreasi. Lebih dari 45 juta orang Amerika berjuang dengan tinnitus, menjadikannya salah satu kondisi kesehatan paling umum di Amerika Serikat.
Setiap tahun Pusat Pengendalian Penyakit AS melakukan Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional, sebuah studi longitudinal terhadap kesehatan penduduk Amerika. Dalam Survei 2011-2012 (tahun terbaru dari mana data tersedia) CDC memasukkan beberapa pertanyaan tentang tinnitus, untuk memastikan ruang lingkup penuh dan tingkat keparahan kondisi pada tingkat populasi. Survei menemukan:
- 15% dari semua responden survei mengalami beberapa bentuk tinnitus
- 67% orang yang melaporkan tinnitus memiliki gejala reguler selama lebih dari setahun
- 26% orang yang melaporkan tinnitus memiliki tinitus konstan atau mendekati konstan
- 30% orang yang melaporkan tinnitus mengklasifikasikan kondisi mereka sebagai masalah “sedang” hingga “sangat besar” dalam hidup mereka
Mengekstrapolasi temuan-temuan ini kepada populasi nasional menunjukkan bahwa hampir 20 juta orang berurusan dengan tinnitus yang membebani secara teratur; dan sekitar 2 juta orang berjuang dengan tinnitus yang parah dan terkadang melemahkan.
Penyebab Tinnitus
Tinnitus terutama disebabkan oleh faktor lingkungan dan perilaku, dengan paparan kebisingan dan gangguan pendengaran menjadi penyebab utama untuk kondisi ini. Salah satu penyebab tinnitus juga ada dari faktor genetik, tetapi sedikit sekali. Namun, karena berbagai alasan, kelompok demografis tertentu tampaknya lebih rentan terhadap tinnitus akut dan kronis pada tingkat populasi.
Data berikut ini berasal dari analisis Shargorodsky , Curhan , dan Farwell 2010, Karakteristik Tinnitus di antara Orang Dewasa AS , yang awalnya diterbitkan dalam American Journal of Medicine.
Pria Mengalami Tinnitus Lebih Sering Daripada Wanita
Kesenjangan ini mungkin disebabkan laki-laki lebih terwakili dalam angkatan kerja, khususnya dalam profesi yang keras seperti manufaktur, konstruksi, dan dinas militer. Laki-laki juga lebih cenderung berpartisipasi dalam perilaku berisiko pendengaran tinggi, seperti berburu dan olahraga motor.
Tinnitus Lebih Sering Terjadi Pada Populasi yang Lebih Tua
Prevalensi tinnitus tumbuh ketika orang semakin tua, memuncak untuk usia 60-69. Peningkatan ini mungkin disebabkan oleh gangguan pendengaran yang berhubungan dengan usia dan gangguan pendengaran yang diakibatkan oleh kebisingan. Tidak jelas mengapa tinnitus menurun pada kalangan orang yang lebih tua dari 69 tahun.
Orang Kulit Putih (Kaukasia) Lebih Cenderung Menderita Tinnitus
Untuk alasan yang tidak diketahui, orang kulit putih, non- hispanik melaporkan prevalensi tinnitus yang lebih tinggi daripada kelompok ras dan etnis lainnya.
Grup Berisiko Tinggi
Sementara siapa pun, kapan saja, dapat menderita tinnitus, ada beberapa kelompok yang lebih rentan terkena kondisi ini. Di bawah ini adalah beberapa kelompok yang berisiko terkena tinnitus.
1. Warga Senior
Penyebab utama tinnitus adalah gangguan pendengaran, dan berkaitan dengan usia gangguan pendengaran cenderung untuk mempercepat setelah usia 60. Dengan demikian, senior sangat rentan untuk mengembangkan tinnitus dengan bertambahnya usia mereka. Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 30% manula mengalami gejala tinnitus.
2. Personil Militer Aktif dan Veteran
Tinnitus adalah masalah besar (dan terus bertambah) bagi personel militer Amerika. Eksposur terhadap tembakan, bahan peledak dan peralatan keras membuat personil militer aktif berisiko tinggi kehilangan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan dan tinnitus berikutnya. Konsekuensi dari paparan kebisingan saat bekerja dapat berlangsung seumur hidup. Tinnitus adalah disabilitas terkait layanan terkemuka di antara para veteran AS, dengan 9,7% dari semua dokter hewan menerima kompensasi disabilitas terkait layanan untuk kondisi pada tahun 2012.
3. Orang-orang yang Dipekerjakan di Lingkungan Tempat Kerja Keras
Selama hampir 30 tahun, gangguan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan telah menjadi salah satu masalah kesehatan kerja yang paling umum di Amerika Serikat. Pekerja yang terlibat dalam pertanian, pertambangan, konstruksi, manufaktur, dan transportasi sangat berisiko karena lingkungan kerja mereka yang keras; tetapi tinnitus dapat menjadi masalah yang signifikan di hampir semua tempat kerja. Menurut beberapa perkiraan, lebih dari 125.000 pekerja menderita gangguan pendengaran permanen sejak 2004.
4. Musisi dan Pecinta Musik
Musisi profesional, yang menghabiskan masa kerja mereka dengan memainkan musik yang keras dan kuat, khususnya menghadapi risiko tinnitus. (Banyak musisi terkenal mengakui bahwa mereka memiliki kondisi seperti itu). Penggemar musik juga dalam bahaya, karena mendengarkan musik keras, baik di konser langsung atau melalui rekaman, dapat berkontribusi pada gangguan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan.
5. Olahraga Motor dan Penggemar Berburu
Kedekatan dan paparan berulang-ulang pada mesin dan senjata api yang keras membuat kegiatan ini sangat berisiko untuk pengembangan gejala tinnitus.
6. Orang dengan Masalah Kesehatan Perilaku Sebelumnya
Pasien dengan riwayat depresi, kecemasan, dan gangguan obsesif-kompulsif mungkin sangat rentan mengalami tinnitus yang memberatkan.