Jika Anda adalah salah satu dari jutaan orang di dunia yang mengalami telinga berdenging, maka Anda pasti sudah merasakan dampak telinga berdenging terhadap pekerjaan, keluarga, dan kehidupan sosial Anda. Terjadinya bunyi berdering yang konstan di dalam telinga juga dapat menyebabkan stres dan depresi. Pada beberapa kasus, tinnitus dikategorikan sebagai bunyi berdering di telinga, tetapi ada juga orang yang mendengar tinnitus sebagai suara-suara yang berbeda seperti suara siulan, mendengung, atau mendesis.
Berdasarkan American Tinnitus Association, penderita tinnitus yang ada di Amerika berjumlah jutaan dan jumlah ini merupakan 15% penderita tinnitus di dunia. Dengan banyaknya orang yang menderita tinnitus ini, sangat penting untuk membedakan antara informasi faktual dan informasi yang fiktif. Sangat penting bagi Anda untuk mengetahui kebenaran seputar telinga berdenging atau tinnitus agar Anda mampu melakukan penanganan yang efektif dan dapat mengurangi gejala-gejala tinnitus sehingga tidak mengganggu akifitas Anda sehari-hari.
Mitos : Tinnitus adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan
Mitos ini tidak sepenuhnya benar. Tinnitus bukan merupakan sebuah penyakit. Terpapar suara yang keras, gangguan neurologi, penyakit vaskular, atau bahkan kejadian traumatis lain adalah beberapa contoh dari permasalahan kesehatan yang biasanya disertai dengan gejala tinnitus. Tinnitus dapat juga berkembang sebagai sebuah reaksi dari pengobatan medis yang dilakukan. Maka dari itu, hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari tahu penyebab dari tinnitus yang dialami, dengan begitu maka penanganan yang tepat untuk menangani tinnitus dapat diberikan sesuai penyebabnya.
Mitos : Saya hanya perlu mengubah pola makan, setelah itu tinnitus saya akan pergi
Masalah tinnitus akan semakin memburuk ketika kita mengonsumsi makanan yang mengandung banyak zat adiktif dan makanan yang mengandung alkohol, sodium, dan kafein. Sehingga penderita tinnitus harus melakukan diet seimbang dan melakukan gaya hidup yang lebih sehat, seperti melakukan olahraga yang teratur. Namun hal ini bukan merupakan “obat” untuk menyembuhkan tinnitus sepenuhnya.
Mitos : Tidak ada yang bisa saya lakukan terhadap tinnitus
Tentu saja ada sesuatu yang bisa Anda lakukan! Beberapa penelitian telah dilakukan, pengobatan atau perawatan pun banyak dilakukan dan dikembangkan. Baik untuk tinnitus ringan, sedang atau berat sekalipun, perawatan dari ahli pendengaran yang professional serta peralatan dengan teknologi terkini akan menawarkan solusi terbaik untuk membantu mengurangi gejala-gejala tinnitus Anda.
Mitos : Hanya orang yang mengalami gangguan pendengaran yang mengalami tinnitus
Ya, memang orang-orang yang mengalami gangguan pendengaran akan berpotensi mengalami tinnitus, karena memang kedua gangguan pendengaran ini saling berhubungan. Tetapi bukan tidak mungkin jika orang-orang yang tidak mengalami gangguan pendengaran pun memiliki risiko mengalami tinnitus. Jika Anda sering mendengar suara yang keras, seperti ketika menghadiri konser musik rock atau pergi ke diskotik , Anda mungkin akan mengalami deringan di telinga.
Mitos : Setiap orang yang menderita tinnitus pasti akan kehilangan pendengarannya
Tinnitus dan gangguan pendengaran memang saling berkaitan, tetapi keduanya berbeda. Ketika Anda menderita tinnitus bukan berarti Anda mengalami gangguan pendengaran, dan jika Anda memiliki gangguan pendengaran, bukan berarti Anda akan menderita tinnitus. Saat ini sudah banyak tersedia alat bantu dengar yang dapat membantu gangguan pendengaran dan mengatur gejala tinnitus di waktu yang bersamaan.
Mitos : Tinnitus selalu menimbulkan suara berdering di telinga
Gejala tinnitus berbeda-beda pada setiap orang. Telinga yang berdering memang menjadi gejala yang umum, tetapi ada juga yang merasakan tinnitus sebagai suara mendesis, mendengung, atau bersenandung. Suara pada tinnitus akan sangat bervariasi pada setiap orangnya dari hari ke hari.
Mitos : Alat bantu dengar tidak dapat membantu menyembuhkan tinnitus
Perkembangan teknologi alat bantu dengar saat ini telah mampu mengatasi keduanya, baik gangguan pendengaran maupun gejala tinnitus. Teknologi pada alat bantu dengar terkini akan bekerja dengan cara meningkatkan suara dari bunyi yang berasal dari luar (bunyi eksternal), sehingga mampu menutupi bunyi internal (bunyi deringan) yang biasanya mengganggu penderita tinnitus.
Mitos : Ada obat-obatan yang bisa Anda konsumsi agar tinnitus hilang
Tidak ada obat-obatan yang bisa Anda konsumsi untuk menyembuhkan tinnitus. Tetapi ada beberapa cara untuk mengatur tinnitus agar gejalanya berkurang, salah satunya adalah dengan menggunakan terapi suara, menggunakan alat bantu dengar, meditasi, teknik mengatur stres, olahraga teratur, serta dengan mengubah pola makan.
Mitos : Tinnitus hanya terjadi jika kita mendengarkan musik yang sangat keras atau karena sering menggunakan earphone
Bukan hanya mendengarkan musik yang sangat keras saja yang dapat menyebabkan tinnitus, tetapi ada juga berbagai penyebab lainnya. Faktor usia, status kesehatan dan latar belakang sosioekonomi juga dapat menjadi penyebab lain dari timbulnya tinnitus.