Apakah Tinnitus Penyakit Keturunan?

Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa adanya beberapa bentuk tinnitus. Diantaranya seperti suara berdering atau suara berdengung yang terus-menerus di telinga atau kepala. Hal ini mungkin saja terjadi secara turun temurun (keturunan). Tinnitus sendiri belum begitu jelas penyebabnya karena semua faktor bisa saja menjadi pemicu adanya gangguan ini. Pembahasan berikut akan menjelaskan apakah benar bahwa tinnitus penyakit keturunan?

Tinnitus dan Faktor Keturunan

Apakah Tinnitus Penyakit Keturunan?Pria, khususnya, mungkin lebih rentan mengalami tinnitus pada kedua telinga karena genetika mereka. Ini semua diungkapkan dari penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Karolinska Institutet dan jaringan penelitian TINNET di Eropa.
Peneliti menggunakan data dari Swedish Twin Registry untuk mempelajari prevalensi tinnitus bilateral atau tinitus di kedua telinga, untuk mengetahui apakah kondisinya berlangsung turun-temurun. Dalam beberapa kasus, keluhan ini bukanlah masalah yang serius dan akan hilang dengan sendirinya. Tapi bisa jadi tinnitus merupakan gejala dari sebuah kondisi kesehatan yang serius.
“Hasil ini mengejutkan dan tak terduga karena menunjukkan bahwa, tidak seperti pandangan konvensional tinnitus yang didorong oleh faktor lingkungan, ada pengaruh genetik untuk tinnitus bilateral yang lebih terasa pada pria.” kata Christopher R. Cederroth di Departemen Institut Karolinska. Fisiologi dan Farmakologi.
Tapi bukan berarti tinnitus tidak menyerang perempuan. Semua kemungkinan bisa saja terjadi baik pada pria ataupun wanita karena berbagai faktor yang menimpa orang tersebut. Memiliki lingkungan sekitar yang baik akan sangat membantu untuk terhindar dari tinnitus.
“Ada pengaruh genetik untuk tinnitus bilateral yang lebih terasa pada pria”. Diperkirakan 10 – 15 persen orang memiliki tinnitus, yang didefinisikan oleh ‘persepsi suara tanpa adanya suara eksternal’. Menurut Yayasan Kesehatan Pendengaran, sekitar 90 persen kasus tinnitus terjadi dengan gangguan pendengaran yang mendasarinya.

Hasil Penelitian Mengenai Pernyataan Bahwa Tinnitus Penyakit Keturunan

Apakah Tinnitus Penyakit Keturunan?Sebuah penelitian menegaskan bahwa tinnitus sangat mempengaruhi fungsi telinga, namun gejala ini berasal dari otak. Beberapa penelitian lain percaya bahwa gejala ini terutama dipicu oleh gangguan pendengaran yang terkait usia dan terpapar terlalu lama terhadap suara yang terlalu keras. Penelitian lain mengatakan bahwa tinnitus merupakan gejala hiperaktif abnormal pada korteks pendengaran di otak.
Sementara pada beberapa kasus kecil, tinnitus memerlukan perawatan yang lebih spesifik untuk mengatasi kemungkinan efek jangka panjang. Meskipun tidak ada obat untuk tinnitus, ada berbagai bentuk konseling dan perawatan yang efektif, termasuk teknologi pendengaran. Selain itu lingkungan yang mendukung kesembuhan penderita tinnitus sangat menolong sekali, apalagi dengan menghindari suara keras dimana hal ini dapat memicu terjadinya tinnitus.
Tinnitus bukanlah sebuah penyakit dengan satu gejala dan satu faktor saja yang mendasarinya, namun lebih mengarah pada faktor lingkungan. Oleh karena itu seseorang yang menderita tinnitus harus diketahui terlebih dahulu bagaimana lingkungan sekitarnya sebelum melakukan pengobatan. Selain lingkungan, beberapa kemungkinan yang dapat terjadi pada penderita tinnitus yaitu kebisingan, trauma yang terjadi pada leher dan kepala, gangguan tertentu seperti tiroid, beberapa jenis tumor, penyakit kardiovaskular, ototoksis, dan tinnitus berdenyut.
Beberapa riset berharap penelitian ini mengarah pada studi genetika yang lebih banyak dan pemahaman molekuler yang lebih baik tentang generasinya, serta meningkatkan kesadaran kesehatan masyarakat.
Bagaimanapun juga seseorang yang menderita tinnitus harus mendapatkan penanganan khusus sehingga dapat meminimalisir kambuhnya tinnitus. Selain itu sang penderita juga harus bisa mengatasi apabila sewaktu-waktu mendengar suara bising ketika berada diluar rumah. Bagaimanapun juga usaha harus tetap dilakukan untuk mengurangi tinnitus.

Leave a Reply