Tinnitus dan Depresi
Hubungan antara tinnitus dengan depresi sudah selayaknya untuk ketahui lebih lanjut di mana dua hal ini bisa dilihat dari dua sudut pandang yang berbeda. Pertama, apakah depresi menyebabkan terjadinya tinnitus dan yang kedua kapan tinnitus menyebabkan terjadinya depresi. Untuk kali ini akan dibahas terkait dengan permasalahan yang pertama yaitu depresi yang menyebabkan tinnitus berdasarkan referensi yang terdapat pada ulasan yang kedua.
Penyebab Tinnitus
Untuk para penderita gangguan telinga berdenging atau yang dikenal dengan sebutan tinnitus, pertanyaan besar bisa yang biasa di pertanyaakan adalah apakah tinnitus yang dialami oleh seseorang bukanlah disebabkan oleh adanya gangguan fisik atau disebabkan hal lain, seperti adanya gangguan psikologis. Jika memang disebabkan oleh gangguan psikologis, maka bantuan dari psikiater sudah sepatutnya diperlukan yang memungkinkan dapat membantu dalam menyembuhkan permasalahan tinnitus.
Para ilmuwan telah mencoba untuk mencari tahu hubungan antara tinntus dengan depresi selama hampir sepuluh tahun. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan di tahun 1989 yang mana ditemukan adanya tetang tinnitus yang disebabkan oleh suara yang sangat keras dan bising, gejala psikologi dan gangguan psikologikal dan menyatakan bahwa semua tinnitus bisa disembuhkan dengan adanya suatu pengobatan.
Ada beberapa kasus di mana penderita tinnitus yang sudah di bantu oleh psikiater. Salah satunya adalah kasus yang mucul di PBS Nes Hour yang menyangkut adanya tindak pemecatan insinyur Robert De Mong yang disebabkan oleh tinnitus yang di deritanya tidak kunjung sembuh-sembuh sehingga membuat depresi dan akhirnya berusaha untuk melakukan tindakan bunuh diri. Setelah menemui psikiater dan diberi anti depresi, maka banyak gejala yang menghilang.
Hal menarik yang bisa dilihat dari kasus De Mong’s adalah bahwa selama 6 tahun dia menderita tinnitus yang dalam hal ini tingkatkannya adalah tinnitus yang sedang dan mengarah pada perilaku depresi dan menjadi hal yang tidak terdiagnosis. Selain itu, tinnitus bisa menyebabkan terjadinya masalah insomnia dan lain sebagainya.
Tinnitus dan depresi merupakan suatu hal yang secara ilmiah terkait satu dengan yang lain di mana munculnya masalah tersebut dikarenakan adanya kesalahan dalam sistem syaraf kecil di bagian reseptor koklea sehingga menyebabkan tinnitus yang dalam hal ini oleh paparan suara keras. Penyebab lainnya adalah adanya pengurangan serotonin.
Ketika Tinnitus menyebabkan frustasi pada penderitanya, maka dapat dikatakan bahwa banyak orang yang menderita tinnitus dapat mengalami depresi. Namun, hal ini bisa saja menjadi parah ketika tinnitus tersebut tidak bisa diidentifikasi dan menyebabkan terjadinya masalah sulit tidur
Kaitannya telinga berdenging dan ketidak berdayaan yang bisa menyebabkan terjadinya depresi adalah pemberian obat-obatan yang cocok untuk atasi masalah tersebut menjadi salah satu solusi.
128 Comments on “Hubungan Antara Tinnitus dan Depresi”