Konsultasi Tinnitus Dengan Dokter THT

Konsultasi tinnitus Anda – Ada beberapa hal aneh yang kebanyakan orang ingat saat mereka masih muda dan mungkin termasuk Anda. Seperti suara dering berdengung setelah pulang dari sebuah klub malam yang berarti Anda bersenang-senang. Tapi apa yang terjadi saat suara berdengung tidak pernah berhenti dan tidak ada musik malam dan tarian untuk membuat efeknya bermanfaat?
Itu adalah efek frustrasi tinnitus, suatu kondisi yang tidak memiliki penyembuhan dan cenderung mempengaruhi orang dan mungkin terjadi pada Anda seiring bertambahnya usia dan pendengarannya mulai memburuk. Hasilnya bisa berupa kecemasan, depresi, mudah tersinggung, kurang konsentrasi dan masalah tidur.
Kabar baiknya adalah bahwa meski tidak ada obatnya, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk meringankan gejalanya. Tapi semuanya dimulai dengan memahami penyebab masalahnya. Ada banyak kemungkinan pemicu tinnitus. Diantara yang paling umum adalah:

  1. Paparan suara yang terlalu keras.
  2. Stres yang yang ekstrem atau trauma.
  3. Gangguan pendengaran terkait usia.
  4. Beberapa resep dan non resep obat.

Penting untuk Anda konsultasi dengan dokter dan ahli telinga, hidung dan tenggorokan (THT) untuk menentukan apakah ada alasan medis yang bisa diobati untuk tinnitus Anda.

Mengapa Ada Kebisingan?

Menurut Asosiasi Tinnitus Victoria, ketika otak pertama kali mendengar tinnitus ia mencoba mengklasifikasikannya dari data bank suara yang dikenalnya. Bila tidak dapat menemukan “kecocokan” maka otak berkonsentrasi pada suara lebih dari yang seharusnya saat mencoba mengetahuinya sehingga bisa diperbesar.
Anggap saja begini: Bila Anda mendengar suara buta mengetuk ambang jendela atau papan lantai yang berderit di siang hari. Anda tidak berpikir dua kali tentang hal itu dan suaranya hampir tidak terlihat karena otak mengerti tentang apa itu. Sama pentingnya tapi saat Anda mendengar suara yang sama di malam hari, otak Anda menafsirkannya sebagai tanda bahaya dan memperbesarnya untuk memperingatkan Anda.
Jadi, ketika Anda berfokus pada suara tinnitus maka otak menafsirkannya sebagai sinyal bahaya dan memperbesarnya. Jika terus berlanjut, otak menjadi “terobsesi” dengan suara dan terus memusatkan perhatian padanya, menjaga tubuh dan pikiran dalam keadaan siaga. Semakin lama hal itu terus berlanjut, semakin banyak respons negatif terhadap kebisingan yang diperkuat spiral ke bawah.

Leave a Reply