Tinnitus: Mekanisme Produksi Yang Tidak Sepenuhnya Dimengerti

Mekanisme produksi Tinnitus tidak seluruhnya dimengerti. Diperkirakan 80% orang dengan Tinnitus sanggup mengacuhkannya dan hanya melapor apabila mereka memilikinya, namun biasanya hanya mengabaikannya. Gejala utama Tinnitus adalah: dengung, dering, mendesing, bunyi kenyutan di dalam telinga. Hal ini yang mampu menyebabkan depresi dikalangan penderitanya sehingga menyebabkan stress dan frustasi. Pemikiran umum lainnya mengenai penyebab Tinnitus adalah penyakit Meniere, Otosklerosis, kerusakan terkait obat-obatan, kehilangan pendengaran atau trauma pada telinga dan/atau saluran pendengaran.

Kemungkinan Penyebabnya

Tinnitus dalam bahasa Latin berarti “membunyikan” merupakan daya tangkap dari suara di dalam telinga tanpa adanya keterkaitan dengan suara dari luar. Tinnitus bukanlah sejenis penyakit, namun sebuah gejala yang dihasilkan dari penyebab dasar yang mencakup: infeksi telinga, adanya benda asing atau lilin di dalam telinga, alergi pada hidung yang mencegah pengurangan cairan dan menyebabkan terbangunnya lilin di dalamnya. Tinnitus juga dapat disebabkan oleh semakin melemahnya pendengaran alami (seperti pada saat penuaan), sebagai efek samping dari pengobatan tertentu, dan efek samping dari genetik (faktor keturunan) dari kehilangan pendengaran. Tinnitus juga memiliki hubungan dengan masalah memori, kelelahan atau keadaan kesehatan yang buruk. Tinnitus dan gangguan pendengaran bisa menjadi masalah permanen, dan oleh sebab itu langkah pencegahan sangatlah dianjurkan.

Tinnitus dapat dirasa di satu atau kedua telinga atau di dalam kepala. Kecenderungan orang dengan kondisi Tinnitus yang parah masih merasakan penderitaan 5 tahun kemudian. Tinnitus Retraining Therapy (TRT) merupakan sebuah metode pembiasaan Tinnitus yang sangat membantu. ‘Tinnitus masking’ telah menjadi pusat terapi Tinnitus selama lebih dari 50 tahun. Tinnitus maskers secara konstan membuat dan mengirimkan white noise ke telinga pasien.

Tinnitus: Tentang Pendengaran

Gangguan pendengaran merupakan proses yang kompleks dan karena sifat pribadi yang unik dari setiap kondisi tinnitus maka evaluasi yang tepat dan perawatan khusus sangatlah diperlukan. Bayangkan saja, Anda mendengar bunyi bising di telinga Anda dan tidak peduli apa yang Anda lakukan, kebisingan itu tidak akan pergi. Heller dan Bergman (1953) melakukan penelitian terhadap 100 mahasiswa yang tidak menderita tinnitus, ditempatkan di ruangan tanpa gema dan menemukan bahwa 93% melaporkan mendengar dengung, denyutan atau desing suara. Para ahli memprediksi bahwa perangkat seperti iPod dan MP3 player lainnya akan meninggalkan pengguna sebuah warisan gangguan pendengaran, tuli ataupun Tinnitus.

Alat Bantu Dengar Untuk Pengobatan Tinnitus

Terdapat berbagai macam alat bantu dengar mulai dari harga satu juta rupiah sampai ratusan juta rupiah. Alat bantu dengar yang baik untuk pasien yang memiliki Tinnitus adalah pada skala 4 kHz dan kisaran dibawahnya. Sebaliknya, jika subjek tes yang sama mengatakan untuk fokus hanya pada Tinnitus, ia akan melaporkan pendengaran suara bahkan ketika tes suara melebihi 70 desibel, membuat Tinnitus terdengar lebih keras dari dering telepon. Beberapa audiolog menjalankan klinik spesialis Tinnitus untuk membantu Anda mengelola Tinnitus Anda, dan mereka mencocokkan alat bantu dengar dan atau alat terapi kebisingan jika diperlukan.

Bermacam-macam Terapi Tinnitus

Top Tinnitus Retraining Therapy (TRT) bertujuan untuk mengurangi dan akhirnya menghilangkan daya tangkap Tinnitus. Pengobatan Tinnitus pada orang tua: uji coba terkontrol dari terapi perilaku kognitif. Salah satu bentuk terapi yang paling efektif untuk pasien Tinnitus adalah Terapi Suara. Terapi stimulasi auditif sebagai intervensi dalam sub akut dan Tinnitus kronis: studi observasional prospektif. Terapi relaksasi dapat sangat membantu jika dipelajari dan dilatih setiap hari. Top Cognitive Behaviour Therapy (CBT) sangat efektif dalam mengurangi tekanan dan beradaptasi terhadap Tinnitus.

Relaxation Training Therapy mengajarkan orang yang mengalami Tinnitus untuk belajar bersantai, sehingga dapat mengurangi efek stres yang ditimbulkannya. Dalam kasus di mana teknik self-help tidak cukup, pilihan lainnya meliputi:

  1. Teknik relaksasi pengurangan stres termasuk pijat dan akupunktur
  2. Pengobatan untuk depresi dan kecemasan
  3. Pertolongan tidur (sleeping aid)
  4. Alat bantu dengar untuk meningkatkan gangguan pendengaran dasar
  5. Bantuan keluarga dan kelompok pendukung professional seperti American Tinnitus Association
  6. Tinnitus Retraining Therapy (TRT)
  7. Gingko biloba

 Image: tinnitushomeremedies

Leave a Reply