Dalam dunia makanan olahan dan bahan buatan, racun dan bahan kimia dapat dengan mudah menumpuk di dalam tubuh. Bahan kimia tersebut dapat menyebabkan obesitas, penyakit jantung, migrain, tekanan darah tinggi, diabetes, dan banyak penyakit lainnya. Karena orang sekarang lebih memahami efek negatif dari bahan kimia ini, mereka mencoba untuk menjadi lebih sadar akan kesehatan dan menjalani gaya hidup sehat.
Aspartame adalah salah satu bahan kimia yang paling buruk untuk dimasukkan ke dalam tubuh Anda. Aspartame adalah pemanis non-sakarida buatan yang terbuat dari fenilalanin dan asam aspartat, yang keduanya adalah asam amino. Aspartame secara teknis merupakan neurotoxin, tetapi FDA telah menganggap itu sebagai bahan makanan tambahan.
Efek Samping dari Aspartam
Percaya atau tidak, aspartame memiliki kadar kemanisan 200-300 kali lebih dari gula. Konsumsi aspartame yang terus menerus, termasuk minum minuman bersoda atau menggunakan pemanis buatan seperti Splenda, Equal, atau Nutrasweet, dapat mencemari tubuh dan menyebabkan efek samping yang merugikan. Efek samping ini termasuk:
- Penurunan daya penglihatan
- Gangguan Pendengaran
- Tinnitus
- Sakit kepala
- Pusing
- Mual
- Sakit perut
- Hilang ingatan
Gejala Pemberhentian Aspartame
Jika tubuh Anda terbiasa dengan bahan kimia, atau dalam hal ini, obat, pemberhentian dalam mengonsumsi aspartame dalam makanan Anda dapat menimbulkan berbagai macam gejala. Selama waktu yang diperlukan bagi tubuh untuk mendetoksifikasi aspartame dari sistem, seseorang dapat mengalami gejala sebagai berikut:
- Kecemasan
- Perubahan nafsu makan
- Mengidam
- Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi
- Depresi
- Insomnia
- Suasana hati berubah-ubah
- Gelisah
- Perubahan pola tidur
- Berat badan berubah-ubah
Berapa Lamakah Gejala Ini Berlangsung?
Hal ini sangatlah bervariasi tergantung pada orang dan jumlah aspartame yang telah dikonsumsi. Beberapa orang mengalami gejala tersebut dan bertahan hingga seminggu atau lebih, yang lain memiliki gejala yang bisa bertahan sampai satu bulan, dan yang beruntung tidak mengalami gejala sama sekali. Kadar gula darah dalam tubuh harus kembali normal setelah mengalami proses detoksifikasi aspartame.
Detoksifikasi Dari Aspartame
Salah satu hal terbaik yang dapat Anda lakukan saat Anda mengeluarkan racun dari aspartame adalah untuk mempertahankan tingkat nutrisi yang tepat. Hal terbaik untuk mengurangi mengonsumsi makanan olahan, pemanis buatan lainnya, daging, dan produk susu dari makanan Anda dan beralih ke diet nabati. Buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian dapat memberikan Anda semua nutrisi yang tepat yang tubuh Anda butuhkan tanpa adanya tambahan bahan kimia. Anda dapat menggunakan pemanis alami seperti stevia, agave, sirup maple, atau madu organik mentah.
Arang aktif adalah pilihan yang baik untuk membantu tubuh Anda dalam melakukan proses pengeluaran racun aspartame. Anda dapat mencampurnya dengan air dan konsumsi setiap hari. Hal ini secara alami dirancang untuk membantu dalam mengekstrak logam berat dan zat kimia dari tubuh Anda. Anda juga dapat mencoba mengonsumsi vitamin B-kompleks setiap hari untuk membantu proses detoksifikasi atau pengeluaran racun.
Setelah aspartame menghilang dari sistem tubuh Anda, Anda mungkin menyadari bahwa sakit kepala hilang, mengatur berat badan Anda menjadi lebih mudah, fungsi ginjal membaik, dan sikap Anda terhadap makanan berubah. Membersihkan tubuh Anda dari aspartame dapat menurunkan risiko diabetes dan tulang Anda pun menjadi lebih sehat.