Penyebab Tinnitus: Berawal Dari Kondisi Kesehatan

Penyebab Tinnitus: Berawal Dari Kondisi Kesehatan

Penyebab tinnitus biasanya terjadi karena adanya kondisi gabungan yang meliputi gangguan pembuluh darah, masalah pendengaran, dan masalah kesehatan tingkah laku. Tinnitus adalah sebuah gejala yang menyebabkan permasalahan yang cukup rumit. Berikut adalah beberapa masalah kesehatan yang sering berkaitan dengan tinnitus.

Kondisi Kesehatan yang Menjadi Penyebab Tinnitus

Berikut adalah kondisi kesehatan yang biasanya menyertai gejala Tinnitus :

1. Gangguan Pendengaran

Gangguan pendengaran menjadi salah satu yang menjadi penyebab dari gejala tinnitus. Ini adalah faktor yang umum terjadi pada pasien yang mengalami gangguan tinnitus. Salah satu proyek penelitian menyatakan bahwa sebanyak 56% dari semua pasien tinnitus dilaporkan mengalami gangguan pendengaran. Survey di tahun 2014 oleh keanggotaan American Tinnitus Association (ATA) menyatakan bahwa ada 39% koresponden yang mengalami gangguan pendengaran.

2. Penyakit Meniere

Terkadang penyakit ini disebut juga dengan endolymphatic hydrops. Penyakit Meniere adalah gangguan pembuluh darah yang terjadi pada telinga bagian dalam. Hal ini dapat mengganggu pendengaran dan keseimbangan. Para pasien dengan Meniere akan sering merasakan vertigo. Diperkirakan ada 2% dari populasi penderita tinnitus di Amerika yakni dengan total 615.000 orang telah mengalami Meniere. 3% dari keanggotaan ATA pun juga dilaporkan telah mengalami kondisi ini.

3. Hyperacusis

Hyperacusis adalah sebuah keadaan abnormal atau keadaan yang tidak biasa. Hal ini disebabkan oleh sensitivitas terhadap suara dari lingkungan sekitar yang didengar dengan volume normal. Pasien yang mengalami hyperacusis ini secara fisik akan mengalami kesakitan fisik (sebagai kebalikan dari gangguan emosional) ketika akan terekspos suara. Diperkirakan ada 7,7% sampai dengan 15 % populasi yang mengalami hyperacusis ini. Namun hanya 12% dari keanggotaan ATA yang dilaporkan mengalami gejala hyperacusis.

4. Misophonia

Misophonia ini juga dikenal sebagai sensitivitas suara, misophonia juga merupakan sebuah suara yang dihasilkan oleh reaksi emosional negatif yang tidak normal. Pasien dengan misophonia akan merasakan ketakutan yang ekstrim, kebencian yang hebat, atau perasaan takut saat mendengarkan suara. Dibuktikan dengan 4% sampai dengan 5% penderita tinnitus yang mengalaminya.

5. Phonophobia

Phonophobia adalah sebuah reaksi emosional yang sangat menakutkan yang disebabkan oleh suara. Pemerataan dari phonophobia ini secara general akan mempengaruhi populasi tinnitus.

6. Depresi dan Kecemasan

kondisi kesehatan lainnya yang menjadi penyebab tinnitus adalah depresi. Masalah kejiwaan dapat menjadi faktor yang berkontribusi pada tinnitus yang memberatkan. Gejala tinitus seringkali menimbulkan perasaan putus asa dan kecemasan pada banyak pasien. Perkiraan saat ini menunjukkan bahwa 48-78% pasien dengan tinnitus berat juga mengalami depresi, kecemasan, atau gangguan perilaku lainnya. Pada saat yang sama, kondisi perilaku yang sudah ada sebelumnya dapat membuat pasien lebih mungkin mengalami tinnitus sebagai kondisi yang memberatkan. Misalnya, satu studi populasi besar berpendapat bahwa orang dengan gangguan kecemasan umum hampir 7 kali lebih mungkin mengalami tinnitus kronis yang membebani.